Predikat sepak bola terkaya dunia mungkin juga layak disematkan kepada pemain sayap Leicester City U-23 asal Brunei Darussalam, Faiq Bolkiah.
Faiq bukan sosok sembarangan. Ia merupakan keponakan Raja Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, yang memiliki kekayaan sekitar 20 miliar dollar AS (Rp 268 triliun).
Melimpahnya kekayaan Faiq bisa terlihat dari kemampuan finansial sang ayah, Jefri.
Ayah Faiq dilaporkan menghabiskan sekitar 10 milliar poundsterling dalam 15 tahun sebagai kepala agensi investasi Brunei.
Ia dikabarkan juga pernah menghabiskan 35 juta poundsterling per bulan untuk mobil, jam tangan, dan pena emas putih.
Tak hanya itu, ayah Faiq pun memiliki 2.300 mobil dengan berbagai merek, seperti Ferrari, Rolls Royce, dan Bentley.
Satu hal menakjubkan lainnya adalah ketika Jefri merayakan ulang tahunnya yang ke-50 tahun dengan mendatangkan Michael Jackson.
Berbagai fakta tersebut sudah cukup untuk membuktikan bahwa Faiq dan keluarganya memiliki kekayaan yang sangat melimpah.
Cinta sepak bola
Harta melimpah tak membuat Faiq bersantai-santai dan menikmati begitu saja kemewahan keluarganya.
Alih-alih bersikap layaknya anak orang kaya kebanyakan, Faiq tetap menekuni profesinya sebagai pemain sepak bola.
Pemain 19 tahun kelahiran Amerika Serikat itu memiliki alasan yang sederhana terkait keputusannya menjadi pesepak bola.
Ia memilih profesi sebagai pemain sepak bola bukan mengejar materi, tetapi demi mewujudkan mimpinya sejak kecil.
"Saya sudah bermain sepak bola sejak kecil, dan saya selalu menikmati berada di lapangan dan mendapatkan bola di sekitar kaki saya," ucap Faiq.
Pihak keluarga tak menentang cita-cita Faiq. Mereka justru memberikan dukungan penuh agar keinginan Faiq bisa terwujud.
Pernah di klub besar
Faiq rupanya pernah tergabung dalam tim muda dua klub papan atas Liga Inggris, yakni Arsenal dan Chelsea.
Faiq memperkuat tim muda Arsenal pada musim kompetisi 2013-2014, sedangkan Chelsea pada 2014-2015.
Sebelum membela dua klub besar tersebut, Faiq juga tercatat pernah beberapa tahun tergabung di Southampton, tepatnya periode 2009-2013.
Bisa memperkuat klub-klub kasta nomor wahid Liga Inggris bukan disebabkan oleh latar belakang Faiq sebagai kerabat Raja Brunei.
Oleh sejumlah media, Faiq dinilai sebagai salah satu pemain muda berbakat dunia.
Jika menilik aksi-aksi Faiq di lapangan, memang wajar jika sang pemain mendapatkan predikat tersebut.
No comments:
Post a Comment